Kamis, 19 Maret 2009

Potensi Manusia (Taqatul Insan)

Setiap kali pandangan ini tertuju pada orang-orang yang bermegah-megah
dalam perjalanan hidup ini, disuatu hari ataupun disuatu kota di negeri yang dibilang maju ini, selalu muncul argument dalam diri ini, bahwa mereka begitu beruntungnya dibandingkan saudara-saudara kita di tempat lain, yang dimana mereka untuk menghidupi dirinya dan keluarganya perlu kerja yang sangat keras sekali ataupun malah lebih memprihatinkan dari itu, oleh karena sebenarnya mereka menjadi korban-korban dari mereka yang hidup bermegah-megahan itu baik yang langsung maupun tidak langsung.

Kemegahan itu akhirnya malah menjadikan mereka lupa kepada perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhannya, Rabb Semesta alam, yang menciptakan mereka penuh dengan segala kenikmatan. Mereka tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk yang diturunkan Rabbnya melalui Rasulnya kepada seluruh manusia dan makhluk lainnya sampai hari berakhirnya kehidupan didunia ini. Sehingga seperti Allah tabaraka ta'ala peringatkan, bahwa neraka jahanam adalah tempat bagi mereka dihari akherat nanti
Setiap kali pandangan ini tertuju pada orang-orang yang bermegah-megah
dalam perjalanan hidup ini, disuatu hari ataupun disuatu kota di negeri yang dibilang maju ini, selalu muncul argument dalam diri ini, bahwa mereka begitu beruntungnya dibandingkan saudara-saudara kita di tempat lain, yang dimana mereka untuk menghidupi dirinya dan keluarganya perlu kerja yang sangat keras sekali ataupun malah lebih memprihatinkan dari itu, oleh karena sebenarnya mereka menjadi korban-korban dari mereka yang hidup bermegah-megahan itu baik yang langsung maupun tidak langsung.

Kemegahan itu akhirnya malah menjadikan mereka lupa kepada perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhannya, Rabb Semesta alam, yang menciptakan mereka penuh dengan segala kenikmatan. Mereka tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk yang diturunkan Rabbnya melalui Rasulnya kepada seluruh manusia dan makhluk lainnya sampai hari berakhirnya kehidupan didunia ini. Sehingga seperti Allah tabaraka ta'ala peringatkan, bahwa neraka jahanam adalah tempat bagi mereka dihari akherat nanti

Hai manusia, sesungguhnya Allah, Rabb engkau yang menciptakan seluruh kehidupan ini, sudah memberikan potensi-potensi untuk memahami petunjuk-petunjuk yang datang dariNya, yakni : potensi engkau mendengar
( As-sam'u ), potensi engkau bisa melihat, dan potensi engkau memahami dengan hati engkau.

Allah berfirman di Al Qur'an (Al Insan 76:1-3):

1. Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (QS. 76:1)

2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. 76:2)

3. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS. 76:3)

Coba sekarang kita pahami baik-baik petunjuk-petunjuk Allah dalam Al QuranNya yang karim ini, setelah Allah menginginkan terciptanya manusia dari setetes mani yang bercampur, kemudian Allah menguji kehadiran mereka dengan perintah-perintah dan larangan-laranganNya.

Untuk itu Allah mempersiapkan kepada mereka dua potensi yakni "mendengar dan melihat". Melalui dua potensi ini seperti yg diteruskan di Ayat ketiga bahwa mereka hendaknya memilih jalan yang lurus yang sudah ditunjuki Allah SWT kepada mereka, agar nantinya Allah menggolongkan mereka ke dalam orang-orang yang bersyukur.

Firman Allah SWT di QS.An Nahl 16:78 mengingatkan:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ironis, karena pada kenyataannya banyak manusia yang tidak mampu memanfaatkan potensi-potensi tersebut untuk memahami dan menapaki jalan Allah yang lurus, dan mensyukuri pemberian Allah kepada mereka, sehingga mereka di katakan Allah SWT : kafir.
Di Firman Allah SWT yang lainnya yang sama bunyinya : QS.As Sajdah 32:9:

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu kendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Mereka yang mengkafiri nikmat Allah SWT itu adalah tempatnya Neraka Jahanam, yang kebanyakan terdiri dari Jin dan Manusia, disebabkan mereka engkar dan tidak memanfaatkan potensi yang sudah Allah SWT berikan kepada mereka selama hidup di dunia. Dengan keyakinan pengetahuan Allah yang Maha Luas, Allah bahkan mengumpamakan manusia yang kafir ini bagaikan binatang ternak, bahkan lebih parah dari itu.

Disurat Al A'raaf(7):179 , Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.

Sesungguhnya binatang ternak bisa mendatangkan manfaat pada tuannya,
sehingga tuannya merasa puas atas pekerjaannya. Diperintahkan untuk
menggarap tanah, berangkat ke kandang dan bertelur, atau menarik gerobak, mereka mau melakukan. Tetapi sebagian manusia itu tidak
mengikuti perintah-perintah dan larangan-larangan sang Penciptanya, yang juga memberikan hati untuk memahami perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhannya. Dari hati merekalah sumber permasalahannya,
sehingga mereka menutup telinga mereka dan membutakan matanya terhadap perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT, walaupun mereka sudahmenyaksikan dan mendengar kebesaran Allah di muka bumi ini.

Firman Allah SWT di QS.Al Hajj 22:46 : maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Tanggung Jawab ( mas'uliyah)

Pemberian potensi-potensi yang diberikan Allah SWT tadi, sesungguhnyaharus dipertanggung jawabkan.

Firmah Allah (17:36):

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.

Apakah tanggung jawab atas potensi itu?, Tidak lain adalah beribadah kepada Nya. Karena memang penciptaan manusia adalah semataa-mata untuk beribadah kepadaNya.

Dalam Do'a Iftitah disetiap sholat kita, kita senantiasa senandungkan bahwa: "Sesungguhnya Sholatku, Dermaku, Hidupku, Matiku hanya untuk Allah, Rabb Semesta Alam". Ibadah tidak hanyak merupakan pelaksanaan rukun islam yang lima, juga semuat aktivitas kita diibadahkan untuk Allah SWT.

Amanah dan Khalifah Maka setelah manusia sudah mampu melakukan mas'uliyah ini dengan baik, selanjutnya Allah memberikan amanah (kepercayaan), seperti yang sebutkan di Firmah Allah SWT (QS.33:72) :

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, Dan apabila amanah tersebut bisa manusia laksanakan dengan baik, maka pantaslah mereka menjadi Khalifah di bumi ini ( QS.An Nur(24):55).

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.

Allah menggambarkan ciri-ciri khalifah yang diinginkannya itu dalam Al Quran (QS.48:29)

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar.

Semoga kita termasuk kedalam orang2 yg bersyukur kepadaNya, hasbunallahu wanikmal wakil. wasalam - A. Jarin/ Region 4 -

(Naskah dari PIPPK - di Negara Jerman bid. Koordinasi Region Jerman Tengah / Region 4)

-------------
PIPPK - Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan di Negara Jerman

Ketua: Haikal Djauhari
Sekretaris: Soeprijanto




1 komentar:

  1. Waduh As, kalo aku lihat kehidupanmu sehari-hari kok rasanya kontras banget yah dengan tulisan ini...??

    BalasHapus

 

trias. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com